Kedua sisi otak yang berbeda memiliki karakteristik dan peran dalam berperilaku serta berpikir.
Otak kiri :
- Mengontrol tubuh bagian kiri
- Ketrampilan angka-angka, matematika/ketrampilan ilmiah
- Terampil menganalisa
- Suka menulis dan berbicara
- Menggunakan logika
- Penuh pertimbangan
- Lebih pada alam sadar (consciouness)
- Bernalar menurut logika
- Berfikir dengan kata-kata
- Berfikir secara terurut
- Senang bekerja sendiri
Sementara otak kiri berperan untuk berfikir logika, skuensial, rasional,
analitis, dan obyektif. Orang yang lebih dominan menggunakan otak kiri lebih
memilih alasan untuk segala sesuatu yang lain. Mereka menggunakan logika
rasional untuk mengidentifikasi penyebab masalah, dan kemudian berpikir tentang
bagaimana cara mengatasinya. Pada intinya, orang yang berfikir menggunakan otak
kiri adalah detail-oriented.
Otak kanan :
- Mengontrol tubuh bagian kanan
- Pembelajaran dalam bentuk 3 dimensi
- Tertarik dengan warna, dan elemen visual lain
- Kecenderungan pada seni, musik, dll
- Bermain dengan imajinasi, kreativitas, dan intuisi
- Lebih pada alam ketidaksadaran (sub-consciousness)
- Berfikir dalam bentuk gambar
- Berfikir secara menyeluruh
- Spontan dan bebas dalam mengekspresikan emosi
- Senang bekerja dalam team
Otak kanan bertanggung jawab secara acak, intuitif, holistik, menyatukan
dan pemikiran subyektif. Orang yang lebih dominan menggunakan otak kanan
cenderung menggunakan kreativitas untuk memecahkan suatu masalah. Mereka lebih
banyak mengandalkan intuisi dan lebih cepat menangkap gambaran keseluruhan
situasi. Pada intinya, orang yang banyak menggunakan otak kanan tidak detail
oriented.
Kebanyakan individu memiliki preferensi berbeda dalam menggunakan salah
satu gaya berfikir ini. Jadi seseorang mungkin lebih cenderung menggunakan otak
kiri, dan yang lain mungkin lebih cenderung ke otak kanan. Semua itu didasarkan
pada bagaimana mereka menggunakan otak kanan dan otak kiri untuk memecahkan
masalah. Namun walau bagaimanapun, adalah lebih utuh jika sama-sama mahir
berfikir menggunakan kedua cara berfikir tersebut secara seimbang.
0 comments
Post a Comment